Bagaimana biar majelis duduk-duduk penuh berkah?
Pelajari dari hadits-hadits dari kitab Riyadhus Sholihin karya Imam Nawawi berikut ini.
Hadits # 835
وَعَنْ أَبي هُرَيْرَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – ، قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – : (( مَا مِنْ قَوْمٍ يَقُومُونَ مِنْ مَجْلِسٍ لاَ يَذْكُرُونَ الله تَعَالَى فِيهِ ، إِلاَّ قَامُوا عَنْ مِثْل جِيفَةِ حِمَارٍ ، وَكَانَ لَهُمْ حَسْرَةٌ )) رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ بِإِسْنَادٍ صَحِيْحٍ .
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah suatu kaum yang bangun (berdiri) dari satu majelis yang mereka tidak menyebutkan nama Allah padanya, kecuali mereka bangun seperti bangunnya bangkai keledai, dan bagi mereka penyesalan.” (HR. Abu Daud, dengan sanad yang shahih) [HR. Abu Daud, no. 4855. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih]
Faedah Hadits
- Dengan berdzikir kepada Allah, majelis menjadi baik dan hati menjadi lebih tenang.
- Setiap waktu yang tidak disibukkan dengan ketaatan kepada Allah, akibatnya adalah kerugian dan penyesalan pada hari kiamat.
Hadits # 836
وَعَنْهُ ، عَنِ النَّبِيِّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، قَالَ : (( مَا جَلَسَ قَوْمٌ مَجْلِساً لَمْ يَذْكُرُوا اللهَ تَعَالَى فِيهِ ، وَلَمْ يُصَلُّوا عَلَى نَبِيِّهِمْ فِيهِ ، إِلاَّ كَانَ عَلَيْهِمْ تِرَةٌ ؛ فَإنْ شَاءَ عَذَّبَهُمْ ، وَإنْ شَاءَ غَفَرَ لَهُمْ )) رَوَاهُ التِّرْمِذِي ، وَقَالَ : (( حَدِيْثٌ حَسَنٌ )) .
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Nabi shallalahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah suatu kaum duduk dalam suatu majelis yang mereka tidak menyebut nama Allah padanya dan tidak pula bershalawat kepada nabi-Nya, kecuali bagi mereka kekurangan. Maka, jika Allah menghendaki, Dia akan menyiksa mereka dan jika menghendaki Dia akan mengampuni mereka.” (HR. Tirmidzi, ia mengatakan bahwa hadits ini hasan) [HR. Tirmidzi, no. 3380. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih]
Faedah Hadits
- Wajib berdzikir kepada Allah dan bershalawat kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, siapa yang meninggalkannya akan mendapatkan kekurangan (tirotun).
- Majelis mana saja yang lalai dari berdzikir kepada Allah, maka pantas untuk mendapatkan azab dari Allah.
- Orang yang lalai dari berdzikir kepada Allah dan lalai dari bershalawat, maka ia jadi dilupakan oleh Allah akhirnya mudah terjerumus dalam yang haram, juga mudah mendapatkan murka Allah.
Hadits # 837
وَعَنْهُ ، عَنْ رَسُوْلِ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، قَالَ : (( مَنْ قَعَدَ مَقْعَداً لَمْ يَذْكُر الله تَعَالَى فِيهِ كَانَتْ عَلَيْهِ مِنَ اللهِ تِرَةٌ ، وَمَنْ اضْطَجَعَ مَضْجَعَاً لاَ يَذْكُرُ الله تَعَالَى فِيهِ كَانَتْ عَلَيْهِ مِنَ اللهِ تِرَةٌ )) رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ .
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang duduk di suatu tempat yang ia tidak menyebut nama Allah di sana, maka baginya kekurangan dari Allah. Dan barangsiapa yang berbaring di suatu tempat yang ia tidak menyebut nama Allah padanya, maka baginya kekurangan dari Allah.” (HR. Abu Daud) [HR. Abu Daud, no. 4856. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan]
Faedah Hadits
- Hendaklah waktu diisi dengan hal yang manfaat dengan berdzikir dan saling mengingatkan dalam kebaikan.
- Segala gerak-gerik hamba akan dihisab oleh Allah. Oleh karenanya penting untuk selalu muhasabah (introspeksi) diri.
- Sempurnanya majelis jika di dalamnya ada bentuk mengingat Allah. Majelis yang lalai dari mengingat Allah, maka tidak ada kebaikan di dalamnya.
Semoga bermanfaat dan penuh berkah.
Referensi:
Bahjah An-Nazhirin Syarh Riyadh Ash-Shalihin. Cetakan pertama, Tahun 1430 H. Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilali. Penerbit Dar Ibnul Jauzi. 2:97-98 dan 2:108-109.
—
@ Perpus Rumaysho, 15 Rajab 1439 H
Oleh: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel Rumaysho.Com